Senin, 12 Januari 2015

sejarah kursi

06.04

Sejarah perkembangan kursi

Kursi sudah dikenal oleh hampir seluruh manusia di bumi dengan fungsi umumnya yaitu untuk dipakai duduk oleh mereka
Mengenai kursi
Kursi adalah sebuah perabotan yang biasa digunakan untuk duduk. Biasanya memiliki 4 kaki untuk mendukung berat. Beberapa jenis kursi, seperti barstool, hanya memiliki 1 kaki di tengah. Terkadang kursi memiliki sandaran kaki.
Sejarah Kursi
Kursi yang merupakan salah satu perabot tertua dan utama di masyarakat sekarang, baru umum dipakai pada abad XVII. Saat itu kursi merupakan simbol kekuasaan dan martabat. Kebanyakannya duduk dia atas dingklik (bangku kecil), bangku panjang, atau peti kayu.
Masyarakat Mesir Kuno (3110-1070 SM) juga berpendapat sama. Ujung kaki itu biasanya serupa kaki binatang, lengkap dengan cakar atua kukunya. Bahannya mahak, entah itu kayu hitam, gading, atau kayu berlapis emas., diukir atu dicat cerah, lalu dibalut kain mahal atau kulit binatang.

Serupa dengan Mesir, pada masyarakat Yunani kuno, (110-400 SM), kursi menentukan status sosial pemiliknya. Namun, bangsa itu sempat menorehkan prestasi dengan menemukan model kursi cantik, klysmos. Kursi tanpa tangan ini berbentuk khas, dua kaki depannya melengkung seperti huruf C menganga ke depan, sebaliknya, dua kaki belakangnya seperti hurup C menghadap ke belakang. Sandarannya pun melengkung. Akibatnya, dari samping kursi itu bersiluet S. Kursi yang dudukannya terbuat dari dudukan tali itu ngetrend kembali pada awal abad XIX dan XX.

Bangsa Romawi kuno (700-400 SM) lain lagi, walaupun banyak meniru gaya Yunani, mereka memiliki cirri tersendiri dengan lebih banyak menggunakan perunggu dan perak. Klysmos ala Romawi lebih besar dan berat serta diberi jok empuk.

Bangsa Romawi berhasil mengembangkan dingklik menjadi curule. Bangku yang sering diduduki hakim ini memiliki dua pasang kaki. Tiap pasangnya gabungan dua kaki belakang atau depan. Kaki-kaki itu saling silang membentuk huruf X.

Curule biasanya dari gabungan kayu dengan gading atu logam yang dicor. Mode curule bertahan sampai Abad Pertengahan (400-1300 M). Susulannya adalah kursi dengan sandaran, panel samping yang tinggi, atau kanopi dari kain damask atau beludru. Panel dan kanopi itu sebagai penangkal tiupan angin dingin.

Di Jepang, India, dan Cina -terutama pada Dinasti Han (202-200 SM)- telah dihasilkan perabot oriental yang bernilai seni tinggi.

Pengrajin Cina terampil menyambung antarbagian tanpa paku atau pasak, dan jarang sekali menggunakan lem. Caranya, ujung-ujung di bagian sambungan dipahat dengan sangat terampil, sehingga bisa masuk satu sama lain.

Di Abad Pertengahan keterampilan orang Eropa dalam membuat perabot merosot tajam. Untuk menutupi ketidakterampilannya, pengrajin mengecatnya atu melapisinya dengan emas.

Kain pelapis dan jok mulai dikenal pada abad XVI, tapi baru akhir abad XVII dan awal abad XVIII digunakan secara umum.

Pada saat berbarengan, lahir kursi santai dengan bagian dudukan, sandaran punggung, dan tangan yang diganjal dan dilapisi kain (kadang ditambah tirai anti-angin). Kain pelapis biasanya dari wol, kain bersulam, atau bahan permadani. Sutera dan beludru yang sangat mahal namun mudah rusak, hanya diigunakan orang kaya.

Abad XIX, kursi merefleksikan pesatnya perkembangan teknologi. Tahun 1928 Samuel Pratt mematenkan kursi buatannya yang pertama kali menggunakan pegas dari kawat besi atau baja. Ketika diterapkan pada kursi santai, lebih ma’nyus.

Perancang Inggris William Moris merancdang kursi Morris denga sandaran yang dapat direbahkan, awal dari teknologi reclining.

Pada abad ke-20, plastik dikenal sebagai materi baru untuk kursi. Plastik memang sangat fleksibel untuk segala hal.

Di tahun 2012 Toyota Luncurkan Sofa di atas roda di Beijing Motor Show yang merupakan contoh salah satu kursi otomatis yang revolusioner dan mungkin di masa depan akan ada inovasi yang lebih hebat lagi.
Tipe Kursi

1.Kursi Kerja
akhirnya kursi kerja (task chair) dimulai pada pertengahan tahun 1800-an sejalan dengan berkembangnya transportasi kereta api. Saat itu banyak bisnis mulai beralih dari bisnis keluarga yang hanya dijalankan oleh sedikit orang menjadi perusahaan dengan skala lebih besar. Hal ini mengakibatkan dibutuhkannya pekerja-pekerja yang menangani bagian administratif. Jenis pekerjaan tersebut juga mendorong akan adanya kebutuhan furnitur kantor yang khusus dan sesuai dengan pekerjaan tersebut.

Salah satu orang yang mula-mula pendorong lahirnya kursi kerja modern adalah Charles Darwin, seorang  ilmuwan yang populer akan teori evolusi. Pada waktu itu ketika melakukan percobaan-percobaan, Ia memasangkan roda pada kursinya sehingga memudahkannya dalam mengambil bahan-bahan percobaan. Penemuan yang cerdas pada masa itu.

Old task chair
Awalnya kursi masih dibuat dari material kayu namun tetap didesain sedemikian rupa untuk menyesuaikan dan mendukung tubuh penggunanya. Seperti kursi kerja modern yang kita lihat sekarang, pada masa itu beberapa model kursi bahkan sudah mulai memiliki fitur-fitur yang dapat disesuaikan dengan kenyamanan pengguna, seperti fitur pengatur ketinggian dudukan.

Salah satu pelopor terciptanya sebuah kursi kerja modern adalah Sedus, perusahaan Jerman, yang berdiri pada tahun 1871 di Waldshut. Beberapa milestone perkembangan kursi Sedus sebagai berikut:
§  Tahun 1925, tercipta kursi pertama di Eropa yang menggunakan sudah mulai fitur pengaturan tinggi rendah sandaran serta adanya pegas pada dudukan.
§  Tahun 1930, kursi mulai ditambahkan roda untuk fleksibilitas pengguna kursi serta mulai adanya fitur swivel.

Perkembangan teknologi yang pesat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kursi kerja dalam berbagai jenis dan desain. Teknologi baru menciptakan jenis kegiatan pekerjaan baru yang menuntut jenis perabot kantor yang sesuai. Dikaitkan dengan budaya lingkungan kerja pada masa itu ada tuntutan untuk memberikan perbedaan yang jelas antara kursi kerja untuk pekerja biasa dan untuk eksekutif. Kursi untuk eksekutif biasanya berupa kursi dengan sandaran lurus dan tidak dapat bergerak, untuk menegaskan statusnya sebagai atasan. Seiring dengan perkembangan kursi kerja yang menggunakan bantalan, kursi eksekutif dibuat menjadi sangat lebar dan besar. Bahkan sampai pada saat ini, ukuran kursi masih menunjukkan status penggunanya.

Sejatinya kursi kerja didesain untuk meningkatkan produktifitas dan kenyamanan saat digunakan untuk duduk dalam waktu yang lama. Pertama-tama kursi kerja diciptakan dengan fitur swivel atau dapat berputar serta menggunakan roda. Fitur swivel memudahkan penggunanya mudah bergerak sehingga dapat mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan. Roda memudahkan penggunanya untuk menjangkau daerah sekitar tempatnya bekerja dengan cepat. Fitur-fitur standar ini mengurangi energi dan waktu yang terbuang untuk berdiri, bangun, dan berputar.

Beberapa contoh desain kursi kerja yang terjadi akibat perkembangan teknologi:
§  Kursi komputer, didesain untuk dapat digunakan dalam jangka waktu yang nyaman dan dapat diatur. Biasanya memiliki fitur dudukan dan sandaran yang dapat diatur, roda, dan swivel, serta dilapisi bantalan untuk kenyamanan. Kursi yang sama akan digunakan oleh orang yang berbeda-beda. Untuk itulah fungsi pengaturan pada kursi ini sangatlah penting.
§  Kursi meshberupa kursi yang terbuat dari bahan jala/berlubang-lubang transparan. Faktor iklim menjadi pencetus utama lahirnya kursi ini. Penggunaan material ini memastikan udara dapat mengalir sehingga tidak terasa panas saat diduduki.
§  Kursi eksekutif, biasanya menggunakan bahan pelapis yang terbaik serta kebanyakan memiliki sandaran yang tinggi atau memiliki sandaran kepala. Kursi eksekutif ini biasanya memiliki ciri khas menggunakan bahan pelapis dari kulit, namun saat ini banyak juga eksekutif yang menggunakan material mesh/membrane.
§  Kursi ergonomis, didesain agar dapat mendukung penggunanya dalam posisi duduk yang benar untuk membantu meminimalisasi stress dan tekanan pada otot dan sendi. Kursi ergonomis selalu dilengkapi dengan fitur-fitur yang sangat lengkap, pengatur ketinggian dudukan, pengatur sandaran, pengatur sandaran tangan, pengatur penopang pinggang, dan apabila ada, pengatur sandaran kepala. Kursi ergonomis biasa digunakan untuk orang yang duduk lebih dari 4 jam.
incorrect sitting position
Masalah ergonomis sendiri mulai menjadi isu utama dan pertimbangan penting dalam sebuah kursi kerja sejak tahun 1970-an. Karena kursi kerja akan digunakan dalam waktu yang lama dalam bekerja, maka kursi kerja ergonomis didesain untuk mendukung posisi duduk yang benar sehingga meminimalisasi cidera yang terjadi pada tubuh akibat duduk yang terlalu lama. Untuk itulah, pada tahun 1973 salah satu inovasi dari Sedus lahir, yaitu fungsi Similar Mechanism pada kursi. Yaitu fungsi dimana sandaran dan dudukan bergerak secara sinkron sehingga distribusi tekanan pada punggung dan dudukan merata.

Ketidaknyamanan, pegal, kesemutan, kekakuan, bengkak, rasa terbakar, iritasi, dan sulit tidur merupakan salah satu dampak dari posisi duduk yang tidak benar serta sikap tidak acuh terhadap aspek ergonomis. Ketegangan sistem otot, yang disebabkan oleh beban otot statik dan postur kerja yang salah, bila terjadi terus menerus tanpa disadari mampu menyebabkan kerusakan saraf, bahkan kecacatan pada tulang belakang yang merupakan pendukung utama tubuh manusia.

Ruas tulang belakang manusia terbuat dari cincin-cincin berpori tulang rawan dan di dalamnya terdapat inti yang seperti semi jelly dan cairan. Tidak seperti otot, ruas-ruas ini tidak disuplai oleh cairan dan nutrisi dari sistem kapiler, melainkan berfungsi berdasarkan osmosis dan difusi. Itulah mengapa menambah dan melepaskan desakan pada ruas ini, misalnya dengan membungkuk atau merenggangkan badan, sangat berpengaruh elastisitasnya.

our intervertebral disc
Desakan fisik dari luar seperti duduk dengan punggung membungkuk yang telalu lama akan meningkatkan tekanan pada ruas tulang belakang sehingga menyebabkan semakin memburuknya keadaan penyerapan nutrisi. Postur duduk yang salah tersebut menyebabkan desakan asimetri pada tulang belakang sehingga menyebabkan rasa sakit yang bahkan bisa menjalar ke gangguan organ pencernaan.

Untuk menghindari hal-hal diatas, maka sebaiknya mulai digunakan produk kursi kerja yang ergonomis dan didukung kebiasaan duduk secara dinamis. Kursi yang ergonomis tentunya memiliki fitur-fitur yang mendukung postur duduk sehat seperti dibawah ini:
§  Similar mechanism
Komponen mekanisme kursi yang menghasilkan distribusi tekanan yang seimbang dimana dudukan dan sandaran bergerak secara serempak. Fitur ini memastikan terjadinya sentuhan maksimal pada punggung melalui sandaran, mendukung tubuh bagian atas memalui tahanan sandaran dan mendukung duduk dinamis.
§  Adjustable backrest pressure
Tekanan sandaran dengan daya pegas yang mampu disesuaikan dengan ketinggian, berat tubuh, dan preferensi duduk pengguna. Fitur ini memungkinkan posisi sandaran memberikan kenyamanan optimal pada pengguna dan mendukung penuh posisi punggung
§  Height adjustable lumbar support
Penopang untuk daerah belakang pinggang dengan penyesuaian ketinggian pengguna. Fitur ini dapat meringankan beban pada tulang belakang, dan mempertahankan bentuk “S” alami dari tulang belakang.
§  Adjustable armrest
Pengaturan sandaran tangan yang mampu disesuaikan dengan pengguna dan aktifitas yang berbeda. Pengaturan sandaran tangan ini dimaksudkan agar posisi siku dapat secara tepat membentuk sudut 900 terhadap bidang kerja.
§  Seat depth springing
Daya pegas yang dimiliki oleh dudukan pada saat yang paling rendah. Fitur ini bermanfaat agar tulang ekor tidak mengalami cidera saat duduk tiba-tiba atau dengan tekanan akibat berat badan.
§  Seat tilt adjustment
Penguncian sandaran punggung sehingga dapat diatur sesuai posisi ayun yang diinginkan.
§  Sliding seat
Penyesuaian dudukan dengan cara menggeser dudukan ke depan atau ke belakang. Fungsi fitur ini adalah untuk menjaga panggul tetap pada posisi yang benar pada anatomi lekukan dudukan dan menjaga agar baju kerja tetap pada tempatnya.
§  Adjustable headrest
Penopang untuk otot leher yang mampu disesuaikan ketinggiannya dan kedalamannya yang berfungsi mencegah terjadinya cedera leher.


2.Kursi Santai
Sofa

Sofa secara umum dapat diartikan sebagai kursi panjang yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dan upholstery (kain pelapis). Istilah sofa berasal dari kata sopha yang memiliki arti sebagai tempat duduk seperti dipan (tempat tidur).
Komponen sofa terdiri dari:
§  Rangka, umumnya terbuat dari bahan kayu, jenis kayu yang biasa digunakan sebagai rangka sofa antara lain: meranti, mahoni, pinus, dll. Dalam masa perkembangannya, penggunaan sofa dari rangka besi/baja banyak digunakan untuk memperoleh kekuatan serta daya mekanik suatu sofa
§  Sistem pegas, berfungsi sebagai penahan daya tekan dari dudukan sofa. Sistem pegas biasanya terbuat dari per, tetapi dapat pula menggunakan webbing/karet sebagai penggantinya.
§  Dudukan, berfungsi memberikan kenyamanan dalam sebuah sofa. Tingkat kelembutan dari dudukan berbeda-beda pada selera masing-masing individu. Penggunaan dudukan yang terlalu empuk akan menyebabkan covber menjadi kendur, sedangkan dudukan yang terlalu keras akan menyebabkan tingkat kenyamanan sofa menjadi berkurang. Dudukan dibuat dari busa, kadang-kadang digunakan per sebagai bahan penopang untuk menghemat penggunaan busa.
§  Sandaran. Sandaran dapat dibuat dari busa, dakron, maupun bulu angsa. Penggunaannya tergantung dari model sofa yang dibuat. Sandaran yang terbuat dari bulu angsa memiliki nilai yang tinggi.
§  Upholstery. Kunci keindahan dari sebuah sofa terletak dari upholstery-nya. Upholstery ini dapat menggunakan fabric kain, dapat juga menggunakan kulit (asli maupun sintetis/oscar). Pemilihan upholstery selayaknya disesuaikan dengan tema ruangan dan selera pengguna sofa.

Kursi Lipat
Kursi lipat adalah kursi yang ringan, portabel, dan dapat dilipat, disimpan di tumpuk, baris, atau di letakkan di sebuah troli.
Kursi Lipat Dapat dibawa kemana mana karena  kepraktisannya,biasanya digunakan untuk kebutuhan outdoor seperti Outbond atau Camping atau hanya sekedar pengisi jika kekurangan kursi .









Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sofa
http://www.facebook.com/notes/datascrip-aboutoffice/sejarah-kursi-kerja-desain-tren-aspek-kesehatan/247886495225776
http://id.wikipedia.org/wiki/Kursi_lipat
http://www.pikiran-rakyat.com/node/186747
Kursi yang bisa menjadi tempat duduk bagi kita adalah suatu perabit rumah tangga yang harus ada di rumah kita. Sudah tahukah anda akan kursi ini yang merupakan suatu perabotan rumah tangga yang sudah umum di pakai oleh orang pada abad XVII. Sebelum adanya kursi tersebut orang-orang dahulu menggunakan peti kayu atau potongan kayu yang besar yang di gunakan sebagai tempat duduk. Memang sangat berat untuk di pindahkan dari tempat satu ke tempat lain. Maka dari itu manusia mulai memikirkan suatu benda yang lebih efisien dari itu, hingga pikiran tersebut bisa berbuah menjadi kursi.
Pada pertama kali ditemukan, kursi merupakan simbol kekuasaan dan martabat. Misalnya pada orang-orang  Mesir Kuno (3110-1070 SM). Kursi untuk raja terbuat dari mahak, entah itu kayu hitam, gading, atau kayu berlapis emas, di berikan ukiran bagus, lalu dibalut kain mahal atau kulit binatang. Ujung kaki kursi biasanya serupa kaki binatang, lengkap dengan cakar atau kukunya yang berbeda dengan sekarang ini.
Hampir sama dengan Mesir, pada masyarakat Yunani Kuno, (110-400 SM), kursi di gunakan untuk suatu status sosial dari pemiliknya. Hingga akhirnya bangsa Yunani tersebut terus berpikir hingga akhirnya tercipta suatu kursi dengan bentuk yang sangat khas, namanya kursi klymos, kursi tanpa tangan. Dengan kaki melengkung ke depan dan ke belakang seperti huruf C. Sandarannya pun melengkung dan dudukannya terbuat dari tali. Kursi tersebut kembali populer pada awal abad XIX dan XX.
Lebih berbeda lagi dengan kursi pada Romawi kuno  (700-400 SM), walaupun banyak yang sudah meniru gaya dari kusri Yunani. Akan tetapi mereka mempunyai suatu ciri tersendiri, karena dalam kursi Romawi ini ada suatu lapisan perunggu dan silver. Bangsa Romawi berhasil membuat kursi semancam dingklik menjadi curule yaitu bangku yang sering diduduki hakim. Curule biasanya dari gabungan kayu dengan gading atau logam yang dicor. Model curule bertahan sampai Abad Pertengahan (400-1300 M).
Di Asia negara seperti Jepang, India dan juga China yang berada pada Dinasti  Han (202-200SM) telah menghasilkan suatu perabot yang sangat oriental dan bernilai seni sangat tinggi. Para pembuat kursi  Cina terampil sambungkan  antar bagian tanpa paku atau pasak, dan jarang sekali mempergunakan lem. Caranya, ujung-ujung di bagian sambungan dipahat dengan sangat terampil, sehingga bisa masuk satu sama lain.
Lalu masa demi masa akhirnya suatu penemuan baru seperti Wol, Pegas, dan juga kain bisa membuat kursi menjadi lebih baik sampai saat ini. Seperti  Sofa, Jok dan kursi yang anda gunakan saat ini.

- See more at: http://ruangkabar.com/sejarah-dunia-sudah-tahukah-sejarah-kursi/#sthash.CzJOjRSt.dpuf
Kursi yang bisa menjadi tempat duduk bagi kita adalah suatu perabit rumah tangga yang harus ada di rumah kita. Sudah tahukah anda akan kursi ini yang merupakan suatu perabotan rumah tangga yang sudah umum di pakai oleh orang pada abad XVII. Sebelum adanya kursi tersebut orang-orang dahulu menggunakan peti kayu atau potongan kayu yang besar yang di gunakan sebagai tempat duduk. Memang sangat berat untuk di pindahkan dari tempat satu ke tempat lain. Maka dari itu manusia mulai memikirkan suatu benda yang lebih efisien dari itu, hingga pikiran tersebut bisa berbuah menjadi kursi.
Pada pertama kali ditemukan, kursi merupakan simbol kekuasaan dan martabat. Misalnya pada orang-orang  Mesir Kuno (3110-1070 SM). Kursi untuk raja terbuat dari mahak, entah itu kayu hitam, gading, atau kayu berlapis emas, di berikan ukiran bagus, lalu dibalut kain mahal atau kulit binatang. Ujung kaki kursi biasanya serupa kaki binatang, lengkap dengan cakar atau kukunya yang berbeda dengan sekarang ini.
Hampir sama dengan Mesir, pada masyarakat Yunani Kuno, (110-400 SM), kursi di gunakan untuk suatu status sosial dari pemiliknya. Hingga akhirnya bangsa Yunani tersebut terus berpikir hingga akhirnya tercipta suatu kursi dengan bentuk yang sangat khas, namanya kursi klymos, kursi tanpa tangan. Dengan kaki melengkung ke depan dan ke belakang seperti huruf C. Sandarannya pun melengkung dan dudukannya terbuat dari tali. Kursi tersebut kembali populer pada awal abad XIX dan XX.
Lebih berbeda lagi dengan kursi pada Romawi kuno  (700-400 SM), walaupun banyak yang sudah meniru gaya dari kusri Yunani. Akan tetapi mereka mempunyai suatu ciri tersendiri, karena dalam kursi Romawi ini ada suatu lapisan perunggu dan silver. Bangsa Romawi berhasil membuat kursi semancam dingklik menjadi curule yaitu bangku yang sering diduduki hakim. Curule biasanya dari gabungan kayu dengan gading atau logam yang dicor. Model curule bertahan sampai Abad Pertengahan (400-1300 M).
Di Asia negara seperti Jepang, India dan juga China yang berada pada Dinasti  Han (202-200SM) telah menghasilkan suatu perabot yang sangat oriental dan bernilai seni sangat tinggi. Para pembuat kursi  Cina terampil sambungkan  antar bagian tanpa paku atau pasak, dan jarang sekali mempergunakan lem. Caranya, ujung-ujung di bagian sambungan dipahat dengan sangat terampil, sehingga bisa masuk satu sama lain.
Lalu masa demi masa akhirnya suatu penemuan baru seperti Wol, Pegas, dan juga kain bisa membuat kursi menjadi lebih baik sampai saat ini. Seperti  Sofa, Jok dan kursi yang anda gunakan saat ini.

- See more at: http://ruangkabar.com/sejarah-dunia-sudah-tahukah-sejarah-kursi/#sthash.CzJOjRSt.dpuf

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 komentar:

 

© 2013 hastin_of_history. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top